INFORMASI DALAM PELAKSANAAN
MATA KULIAH
SISTEM INFORMASIMANAJEMEN
Jurusan
Akuntansi
Disusun
oleh:
OcthavianiArbaniya
(43215010271)
Dosen
Pengampu:
Prof.
Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
FAKULTAS
EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
2017

Kita
sadar bahwa kebutuhan akan informasi sangat diperlukan oleh semua kalangan
termasuk didalamnya adalah perusahaan. Namun adakalanya data yang muncul atau
diterima tidak terlalu bermanfaat atau terlalu banyak data sehingga
membingungkan dalam pengambilan keputusan. data tersebut harus di proses atau
diolah sehingga terciptalah sistem manajemen yang mengatur dan menganalisis
data hingga menjadi informasi. Kenapa harus memakai prinsip ‘sistem’ dalam
imlpementasinya? Karena informasi yang akan tersebar dalam berbagai bentuk akan
dikumpulkan, disimpan, serta diolah atau diproses yang mana akan menjadi
database yang sewaktu-waktu digunakan untuk kepentingan manajerial dalam
pengambilan keputusan dan merupakan kombinasi dari people, hardware, software,
sumber-sumber data, prosedur yang bekerja secara harmonis dalam mengelola
informasi, hal ini merupakanlangkah
perusahaan dalam upayanya melakukan pengendalian internal perusahaan.
Seiring dengan perkembangan zaman sistem informasi manajemen di mudahkan dengan kemajuan teknogi sehingga lebih banyak dan cepat dalam menjaring informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Memang sistem informasi sejatinya sudah ada sebelum terciptanya teknologi diciptakan, namun dengan adanya sistem informasi yang berbasis komputer memberi langkah cepat, tepat dan akurat dalam memproses dan mengolah data, tidak hanya dirasakan oleh pihak top manajemen saja melainkan semua yang terlibat dalam perusahaan merasakan kemudahan dan betapa menakjubkannya sistem informasi yang berbasis komputer ini yang merupakan revolusi dari sistem informasi manajemen dari pertama kali digunakan.
Sistem informasi yang digunakan pada semua area fungsional
dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Sistem Pemrosesan Transaksi (transaction processing system atau TPS) untuk menghimpun dan menyimpan informasi transaksi, penggunanya adalah orang yang memproses transaksi.
- Sistem Informasi Manajemen (management infromation system atau MIS) untuk menghimpun dan menyimpan informasi transaksi, penggunanya adalah semua level manajemen
- Sistem Otomasi Perkantoran (office automation system OAS) untuk menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif, penggunanya adalah manajemen tingkat menengah dan atas
- Sistem Pendukung Keputusan (decision support system atau DSS) untuk membantu pengambilan keputusandengan menyediakan informasi. model, atau perangkat untuk menganalisa informasi, penggunanya adalah analisis, manajer dan professional.
- Sistem Informasi Eksekutif (executive infromation system atau EIS) untuk menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa mengharuskan eksekutif menjadi ahli analisis, pengunanya adalah manajemen tingkat menengah dan atas
- Sistem Pendukung Kelompok (group support system atau GSS).

Jenis-jenis
sistem informasi terdiri dari tujuh macam, antara lain:
1. Transaction
Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang dikembangkan untuk memproses data-data transaksi
dalam jumlah besar (data base) untuk
transaksi bisnis rutin secara operasional perusahaan dan inventarisasi yang
dilakukan secara konsisten seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan/inventori. Transaction
Processing System merupakan bagian
yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam
data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in
batch processing dan in real-time (or online) processing.
Transaction processing systems (TPS) berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems) untuk penggunaan internal maupun eksternal. Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Yang terdiri atas:
·
Input (transaksi dan kejadian)
·
Proses (pengurutan data, melihat data,
memperbaharui data)
·
Outputnya (laporan yang detail, daftar lengkap
dan ringkasan)
Sistem Proses Transaksi (Transaction Processing System/TPS) yang digunakan Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System. Mengenai system tersebut dapat dijelaskan dengan point-point berikut ini:
- Point of Sale (POS) System ini merupakan suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik.
- POS System merupakan bagian yang paling penting dalam proses operasional
- POS System mencatat transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan
- Dengan menerapkan POS System diperlukannya kemampuan hardware dan software yang dapat diandal agar kelangsungan operasional dapat berjalan dengan lancar.
Sistem
operasional pada Pizza Hut merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara
baku ke dalam proses otomatisasi, yaitu:
- Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station.
- Kemudian pesanan pelanggan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja.
- Lalu semua data transaksi akan tersimpan didalam file server,sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN
2. Office Automation
System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office
Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau
menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar
itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing,
spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui
voice mail, email, dan video confrencing.
Knowledge
Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti
ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan
baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems;
melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi
yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia
dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan
perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik,
SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari
Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan
keputusan.
Untuk mengakses
informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan
data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan
data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi
bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
4. Decision Support System (DSS)
Kelas sistem
informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision
Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena
keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS
berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung
pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih
wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau
kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.
5. Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli.
Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin
yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami
bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui
problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta
memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).
Sistem ahli
adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga
bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin
banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan
shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai knowledge-based
system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk
menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa
tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bgi pembuat keputusan,
sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas
masalah khusus.
Komponen dasar
suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang
menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang
menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah
sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian
mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan
sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis
6. Group
Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported
Collaboration Work Systems (CSCWS)
Bila kelompok
perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan
tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group
Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang
dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota
kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk
perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak
GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti
kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk
menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok
vokal, dan pembuatan keputusan ‘group think’. Kadang-kadang GDSS dibahas
menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work
(CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut ‘groupware’
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support System (ESS)
Bila eksecutive
beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu
mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System (ESS)
membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang
bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang
dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan
yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. ESS
memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat
lingkungan tampak masuk akal.

Perusahaan atau organisasi perlu memanfaatkan
informasi yang terintegrasi untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Karena dengan menjalin hubungan baik dengan pelanggan akan sangat memberikan
pengaruh dalam keberlangsungan bisnis suatu organisasi. Terdapat beberapa
alasan mengapa jalinan hubungan baik dengan pelanggan sangat penting dilakukan
, antara lain :
1.
Untuk mengetahui lebih jauh kebutuhan dan harapan
melalui sudut pandang pelanggan sehingga akan memudahkan organisasi pelayanan
dalam menyusun strategi pelayanan.
2.
Mendorong tingkat loyalitas pelanggan terhadap
jasa layanan yang diberikan oleh organisasi (perusahaan/pemerintah).
3.
Untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas
perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior)
pelanggan.
Pentingnya menjalin
hubungan yang baik dengan pelangga agar pelanggan tidak lari dan tetap loyal
dengan bisnis kita.Loyalitas pelanggan mutlak diperlukan apabila perusahaan
ingin tetap eksis dalam sebuah industri yang memiliki tingkat persaingan
tinggi. Jalinan hubungan baik dengan pelanggan ini dikenal dengan konsep Customer
Relanship Management (CRM).
Customer Relationship Management (CRM) merupakan strategi pemasaran
yang berfokus pada pelanggan. Strategi ini berusaha
mengoptimalkan keuntungan perusahaan dengan cara menjalin hubungan yang lebih
dekat (customer intimasy) dengan pelanggan serta mengelola hubungan tersebut
menjadi lebih baik sehingga akan tercipta nilai tambah bagi pelanggan.
Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada upaya perusahaan memuaskan kebutuhan para pelanggannya. Yang dimaksudkan dengan kebutuhan pelanggan adalah perusahaan menyediakan produk/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, kemudian menjaga hubungan erat dengan para pelanggan untuk memastikan agar mereka menjadi pelanggan setia (Sihaloho, 2002).
Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada upaya perusahaan memuaskan kebutuhan para pelanggannya. Yang dimaksudkan dengan kebutuhan pelanggan adalah perusahaan menyediakan produk/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, kemudian menjaga hubungan erat dengan para pelanggan untuk memastikan agar mereka menjadi pelanggan setia (Sihaloho, 2002).
Berikut ini contoh implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada pelayanan Telkomsel
- Promo Telkomsel Poin.
Melaui Telkomsel Poin, poin yang didapat oleh para pelanggan
dapat ditukarkan sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan seperti untuk
mendapatkan diskon belanja, diskon makan di rumah makan tertentu, dan dapat
juga menukarkan tiket nonton film gratis di bioskop bagi yang menjadi penggemar
film (Movie Mania). Dapat dilihat bahwa jenis promo yang dilakukan Telkomsel ini lebih menjangkau dan memenuhi
- Oracle CRM
CRM yang digunakan oleh Telkomsel adalah Oracle CRM.
Sistem ini sangat produktif, memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan
pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat.
Daftar Pustaka:
Tori, 2013. http://toribukit.blogspot.co.id/2013/11/pemanfaatan-crm-pada-telkomsel.html.
(Diakses pada tanggal 13 November 2017)
Saleh, 2010. http://muwafikcenter.blogspot.co.id/2010/12/customer-relationship-management-crm.html. Diakses pada tanggal 13 November 2017
Saleh, 2010. http://muwafikcenter.blogspot.co.id/2010/12/customer-relationship-management-crm.html. Diakses pada tanggal 13 November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar